Seo Services

GARA GARA MATI LAMPU

Februari 22, 2025

 CERITA DEWASA BETINA SANGEKUsiaku sudah hampir mencapai tiga puluh lima, ya… sekitar 3 tahunan lagi lah. Aku tinggal bersama mertuaku yang sudah lama ditinggal mati suaminya akibat penyakit yang dideritanya. Dari itu istriku berharap aku tinggal di rumah supaya kami tetap berkumpul sebagai keluarga tidak terpisah. Di rumah itu kami tinggal 7 orang, ironisnya hanya aku dan anak laki-lakiku yang berumur 1 tahun berjenis kelamin cowok di rumah tersebut, lainnya cewek.


Jadi… begini nih ceritanya. Awal September lalu aku tidak berkerja lagi karena mengundurkan diri. Hari-hari kuhabiskan di rumah bersama anakku, maklumlah ketika aku bekerja jarang sekali aku dekat dengan anakku tersebut. Hari demi hari kulalui tanpa ada ketakutan untuk stok kebutuhan bakal akan habis, aku cuek saja bahkan aku semakin terbuai dengan kemalasanku.

Pagi sekitar pukul 9 wib, baru aku terbangun dari tidur. Kulihat anak dan istriku tidak ada disamping, ah… mungkin lagi di beranda cetusku dalam hati. Saat aku mau turun dari tempat tidur terdengar suara jeritan tangis anakku menuju arah pintu. seketika itu pula pintu kamar terbuka dengan tergesanya. Oh… ternyata dia bersama tantenya Rosa yang tak lain adalah adik iparku, rupanya anakku tersebut lagi pipis dicelana. Rosa mengganti celana anakku, “Kemana mamanya, Sa…?” tanyaku. “Lagi ke pasar Bang” jawabnya “Emang gak diberi tau, ya?” timpalnya lagi. Aku melihat Rosa pagi itu agak salah tingkah, sebentar dia meihat kearah bawah selimut dan kemudian salah memakaikan celana anakku. “Kenapa kamu?” tanyaku heran “hmm Anu bang…” sambil melihat kembali ke bawah.

“Oh… maaf ya, Sa?” terkejut aku, rupanya selimut yang kupakai tidur sudah melorot setengah pahaku tanpa kusadari, aku lagi bugil. Hmmm… tadi malam abis tempur sama sang istri hingga aku kelelahan dan lupa memakai celana hehehe….

Anehnya, Rosa hanya tersenyum, bukan tersenyum malu, malah beliau menyindir “Abis tempur ya, Bang. Mau dong…” Katanya tanpa ragu “Haaa…” Kontan aja aku terkejut mendengar pernyataan itu. Malah kini aku jadi salah tingkah dan berkeringat dingin dan bergegas ke toilet kamarku.

Dua hari setelah mengingat pernyataan Rosa kemarin pagi, aku tidak habis pikir kenapa dia bisa berkata seperti itu. Setahu aku tuh anak paling sopan tidak banyak bicara dan jarang bergaul. Ah… masa bodoh lah, kalau ada kesempatan seperti itu lagi aku tidak akan menyia-nyiakannya. Gimana gak aku sia-siakan, Tuh anak mempunyai badan yang sangat seksi, Kulit sawo matang, rambut lurus panjang. Bukannya sok bangga, dia persis kayak bintang film dan artis sinetron Titi kamal. Kembali momen yang kutunggu-tunggu datang, ketika itu rumah kami lagi sepi-sepinya. Istri, anak dan mertuaku pergi arisan ke tempat keluarga almahrum mertua laki sedangkan iparku satu lagi pas kuliah. Hanya aku dan Rosa di rumah. Sewaktu itu aku ke kamar mandi belakang untuk urusan “saluran air”, aku berpapasan dengan Rosa yang baru selesai mandi. Wow, dia hanya menggunakan handuk menutupi buah dada dan separuh pahanya. Dia tersenyum akupun tersenyum, seperti mengisyaratkan sesuatu.

AGEN SITUS PKV GAMES DOMINOQQ & BANDARQ TERPERCAYA

Selagi aku menyalurkan hajat tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang menggedor.

“Siapa?” tanyaku

“Duhhhh… kan cuma kita berdua di rumah ini, bang” jawabnya.

“Oh iya, ada apa, Sa…?” tanyaku lagi

“Bang, lampu di kamar aku mati tuh”

“Cepatan dong!!”

“Oo… iya, bentar ya” balasku sambil mengkancingkan celana dan bergegas ke kamar Rosa.

Aku membawa kursi plastik untuk pijakan supaya aku dapat meraih lampu yang dimaksud.

“Sa, kamu pegangin nih kursi ya?” perintahku “OK, bang” balasnya.

“Kok kamu belum pake baju?” tanyaku heran.

“Abisnya agak gelap, bang?”

“ooo…!?”

Aku berusaha meraih lampu di atasku. Tiba-tiba saja entah bagaimana kursi plastik yang ku injak oleng ke arah Rosa. Dan… braaak aku jatuh ke ranjang, aku menghimpit Rosa..

“Ou…ou…” apa yang terjadi. Handuk yang menutupi bagian atas tubuhnya terbuka.

“Maaf, Sa”

“Gak apa-apa bang”

Anehnya Rosa tidak segera menutup handuk tersebut aku masih berada diatas tubuhnya, malahan dia tersenyum kepadaku. Melihat hal seperti itu, aku yakin dia merespon. Kontan aja barangku tegang.


Kami saling bertatap muka, entah energi apa mengalir ditubuh kami,

dengan berani kucium bibirnya, Rosa hanya terdiam dan tidak membalas.

“Kok kamu diam?”

“Ehmm… malu, Bang”

Aku tahu dia belum pernah melakukan hal ini. Terus aku melumat bibirnya yang tipis berbelah itu. Lama-kelamaan ia membalas juga, hingga bibir kami saling berpagutan. Kulancarkan serangan demi serangan, dengan bimbinganku Rosa mulai terlihat bisa meladeni gempuranku. payudara miliknya kini menjadi jajalanku, kujilati, kuhisap malah kupelintir dikit.



“Ouhh… sakit, Bang. Tapi enak kok”

“Sa… tubuh kamu bagus sekali, sayang… ouhmmm” Sembari aku melanjutkan kebagian perut, pusar dan kini hampir dekat daerah kemaluannya. Rosa tidak melarang aku bertindak seperti itu, malah ia semakin gemas menjambak rambutku, sakit emang, tapi aku diam saja.


Sungguh indah dan harum memeknya Rosa, maklum ia baru saja selesai mandi. Bulu terawat dengan potongan tipis. Kini aku menjulurkan lidahku memasuki liang vaginanya, ku hisap sekuatnya sangkin geramnya aku.

“Adauuu…. sakiiit” tentu saja ia melonjak kesakitan.

“Oh, maaf Sa”

“Jangan seperti itu dong” merintih ia

“Ayo lanjutin lagi” pintanya

“Tapi, giliran aku sekarang yang nyerang” aturnya kemudian

Tubuhku kini terlentang pasrah. Rosa langsung saja menyerang daerah sensitifku, menjilatinya, menghisap dan mengocok dengan mulutnya.

“Ohhh… Sa, enak kali sayang, ah…?” kalau yang ini entah ia pelajari

dari mana, masa bodo ahh…!!

“Duh, gede amat barang mu, Bang”

“Ohhh….”

“Bang, Rosa sudah tidak tahan, nih… masukin punya mu, ya Bang”

“Terserah kamu sayang, abang juga tidak tahan” Rosa kini mengambil posisi duduk di atas tepat agak ke bawah perut ku. Ia mulai memegang kemaluanku dan mengarahkannya ke lubang vaginanya. semula agak sulit, tapi setelah ia melumat dan membasahinya kembali baru agak sedikit gampang masuknya.

“Ouuu…ahhhhh….” … seluruh kemaluanku amblas di dalam goa kenikmatan milik Rosa.

“Awwwh, Baaaang….. akhhhhh” Rosa mulai memompa dengan menopang dadaku. Tidak hanya memompa kini ia mulai dengan gerakan maju mundur sambil meremas-remas payu daranya.

Hal tersebut menjadi perhatianku, aku tidak mau dia menikmatinya sendiri. Sambil bergoyang aku mengambil posisi duduk, mukaku sudah menghadap payudaranya.Rosa semakin histeris setelah kujilati kembali gunung indahnya.

“Akhhhh… aku sudah tidak tahan, bang. Mau keluar nih.

Awwwhhh??”

“Jangan dulu Sa, tahan ya bentar” hanya sekali balik kini aku sudah berada diatas tubuh Rosa genjotan demi genjotan kulesakkan ke memeknya. Rosa terjerit-jerit kesakitan sambil menekan pantatku dengan kedua tumit kakinya, seolah kurang dalam lagi kulesakkan.


“Ampuuuun…… ahhhh… trus, Bang”

“Baaang… goyangnya cepatin lagi, ahhhh… dah mau keluar nih”

Rosa tidak hanya merintih tapi kini sudah menarik rambut dan meremas tubuhku.

“Oughhhhh… abang juga mau keluar, Zzhaa” kugoyang semangkin cepat, cepat dan sangat cepat hingga jeritku dan jerit Rosa membahana di ruang kamar.

Erangan panjang kami sudah mulai menampakan akhir pertandingan ini.

” ouughhhhh…. ouhhhhhh”

“Enak, Baaaangg….”

“Iya sayang…. ehmmmmmm” kutumpahkan spermaku seluruhnya ke dalam vagina Rosa dan setelah itu ku sodorkan ke mulutnya, kuminta ia agar membersihkannya.

“mmmmmmuaaachhhhh…” dikecupnya punyaku setelah dibersihkannya dan itu pertanda permainan ini berakhir, kamipun tertidur lemas.

Kesempatan demi kesempatan kami lakukan, baik dirumah, kamar mandi, di hotel bahkan ketika sambil menggendongku anakku, ketika itu di ruang tamu. Dimanapu Rosa siap dan dimanapun aku siap. 

DAFTAR DI SINI SITUS JUDI ONLINE PKV GAMES KEJUQQ

Pengalaman Isap Puting Guruku

Februari 21, 2025
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Kenikmatan Merasakan tubuh Sepupuku

Februari 20, 2025

 Cerita Dewasa Betina SangekSebagai remaja yang sering berkumpul dengan teman-teman yang sering bermain sex layaknya dalam cerita seks, akupun akhirnya menginginkan menikmati permainan sex seperti cerita mereka, namun aku masih malu jika harus melakukan hal itu dengan pacarku yang masih satu kelas juga denganku di sekolah yang sama.


Dia juga masih seumuran denganku yakni 18 tahun. Namaku Jennifer dan pacarku Vika kami menjalin hubungan sudah 6 bulan lamanya. Tapi tidak pernah melakukan adegan layaknya cerita seks yang sering menjadi perbincangan teman-temanku, karena Vika memang begitu pendiam di tambah dia memang tidak suka bergaul seperti gadis-gadis lainnya tapi aku begitu menyukainya karena dia begitu cantik dan juga pintar, karena aku memang suka sama cewek yang memiliki otak pintar.


Selain dekat dengan pacarku aku juga dekat dengan sepupuku Bella namanya, dia seumuran denganku tapi sekolah kami beda. Bella sering bermain di rumahku bahkan dia sering menginap pula, Bella mempunyai wajah yang begitu cantik bahkan banyak dari temanku yang tertarik padanya dan sering pula mereka mereka titip salam buat Bella sepupuku yang cantik dan seksi itu.

karena memang sudah aku anggap saudara sendiri maka aku begitu dekat dengan Bella malah dia sering tidur di kamarku. Dan orang tuaku menganggap hal itu biasa saja karena memang dari kecil aku begitu dekat dengan Bella sampai akhirnya aku tidak menyangka kalau akhirnya aku akan melakukan adegan dalam cerita seks dengan Bella yang tidaklain adalah sepupuku sendiri.

Kejadian itu bermula ketika kami sedang bermalas malasan tiduran di kamarku sambil membuka laptop. Sampai akhirnya aku membuka situs Cerita Dewasa, kamipun membacanya bersama dan entah siapa yang memulai kami mendekat perlahan sampai akhirnya bibir kami sudah saling mengulum dengan mesranya.


Tidak perlu waktu lama akhirnya kamipun sudah dalam keadaan telanjang bulat. Dengan lembutnya aku berbisik pada Bella karena aku lihat dia masih gugup sedangkan aku sudah dalam keadaan sange sekali ” Tenang Mer nggak ada siapa-siapa kok. ” Kataku dengan lembutnya kemudian aku mendekatkan bibirku kembali pada bibir Bella layaknya pemain dalam cerita seks aku melumat bibir Bella dan aku mainkan lidahku dalam mulutnya yang begitu merekah.

Kemudian tanganku mulai menggerayangi tubuhnya yang sudah telanjang bulat, sampai akhirnya aku lumat juga teteknya ” Ooouugghh Jennifer aaagggghhh nik mat. aaaagggghh terus. aaaggggggghhh. uuuugghhhh. ” Desah Bella saat itu dan hal itu membuatku semakin aktif memainkan lidahku dalam teteknya, dengan tanganku yang sebelahnya aku pilin puting Bella. Diapun semakin menggelinjang manja sambil terus mendesah layaknya pemain cerita dewasa ” Ooouuugghhh ooooouuugghhhh aaaaghhhh.. terus.. Jennifer.. aaagggghhhh. ”

Desah Bella semakin menjadi dan akupun memberinya sedikit sentuhan yang membuatnya kelimpungan bahkan dengan jelas dia memintaku untuk segera naik ke atas tubuhnya yang mulai memanas. Namun aku tidak mengindahkan permintaan Bella malah aku semakin menyusuri bagian bawah tubuh Bella. Aku kecup setiap lekuk tubuhnya sampai akhirnya aku temukan memek Bella masih dalam keadaan ranum dengan rambut halus di sekitarnya, aku daratkan bibirku pada memeknya sampai akhirnya dia menggelinjang sambil mendorong kepalaku karena tidak kuat dengan permainan Poker Online ini.


Tapi aku pegang dengan kuat pinggangnya dan melumat habis memek Bella, aku lihat dia mendesah berulang kali dan juga menggelinjang bagai cacing kepanasan yang siap untuk di perlakukan apa saja. Kemudian aku menemukan klitorisnya dan aku lumat juga sesekali aku hisap klitoris Bella hingga akhirnya lama-kelamaan aku merasakan kalau memeknya yang awalnya kering. Akhirnya basah juga mungkin dia sudah merasa horny dengan permainan lidahku dalam memeknya itu. Tatkala aku hisap memeknya diapun menggelinjang ” Ooouughh… Jennifer… aaaaggghhh… nikmat… ya… aaaagghh….. aaagggghhhhh…… ” Dan akupun tidak tahan juga untuk segera menuntaskan permainan ini, dengan kontol yang sudah siap mengacung dari tadi.

Akupun merangkak dan menindih tubuh Bella lalu aku acungkan kontolku pada lubang memek Bella namun meleset dari perkiraanku. Karena beberapa kali aku coba namun tidak bisa juga padahal akupun sudah melakukan dengan sekuat tenaga namun yang ada Bella merintih bahkan dia menjerit keras ketika aku paksa kontolku masuk dalam memeknya sampai akhirnya aku merasa capek juga.

Namun Bella memberikan semangat padaku ” Ayo Jennifer coba lagi siapa tahu bisa… ” Aku menatap mata Bella dan berbisik lirih padanya ” Apa kamu belum melakukan ini sebelumnya … ?” Bukannya menjawab Bella malah menangis sambil berkata ” Kamu pikir aku cewek apaan sembarangan melakukan hal ini… ” Kasihan juga mendengarnya mengucapkan kata itu. Akhirnya akupun kembali mencoba memasukkan kontolku dengan perlahan namun aku tuntun kontolku dengan tanganku.

Dan setelah beberapa kali akhirnya masuk juga kontolku dengan perlahan aku gerakan pantatku sambil terus menatap wajah cantik Bella, sampai akhirnya aku semakin cepat juga bergoyang malah kini aku yang mengerang karena nikmatnya dalam kontolku. Aku bergoyang layaknya dalam cerita seks dan mengerang ” Aagghh… yaaaaaaccchhhh… yaaaaaacchhh… nik.. mat.. say… aaaaggghh…. aaagggghh… ” Desahku sambil terus menggoyang pantatku dan aku lihat Bella juga sudah melupakan kesedihan dari perkataanku dia mendesah sambil memejamkan matanya menikmati gerakan pantatku di atas tubuhnya. Sampai akhirnya akupun merasakan semakin panas kontolku, dan bergerak dalam memek Bella. Tidak lama kemudian aku memuncratkan spermaku dalam memek Bella dan aku rasa dia juga begitu menikmatinya ” Sayang… aaaaggggghhh… aaaaaggggggghh… aaaggghh…. ” Tubuh kami berdua benar-benar terkulai lemas tapi aku peluk dengan mesra tubuh Bella tanpa takut ketahuan orang tuaku.

Mendesah Bersama Supirku

Februari 19, 2025

 Cerita Dewasa Betina SangekAku seorang ibu rumah tangga biasa namaku Putri setiap hari aku berada di rumah, akhirnya akupun mencari kesibukan dengan banyak berkumpul dengan para wanita sosialita. Sebenarnya hidupku tidak sepi-sepi amat karena aku tinggal di rumah keluarga suamiku, ada kedua mertuaku yang masih sibuk bekerja juga di perusahaannya sendiri. Juga anakku yang kini sudah dua orang Nana 3 tahun dan Dika 12 tahun.


Akupun memiliki suami mas Ronny yang bertanggung jawab pada keluarga, diapun begitu hot memuaskan aku di dalam melakukan hubungan intim layaknya dalam adegan cerita sex paling hot, tapi akupun menghianatinya juga. Mungkin aku terbawa pergaulan dengan teman-temanku yang menganggap selingkuh sudah di anggap hal yang biasa bahkan katanya membuat kita lebih bergairah menjalani kehidupan ini sebagai Agen Domino 99

Tepat di usia pernikahanku yang ke 12 tahun aku menghianati suamiku, dan bukan dengan orang lain melainkan dengan orang rumah juga. Meskipun dia tidak ada hubungan darah dengan keluarga suamiku tapi dia tinggal di rumah besar ini juga. Namanya mas Soni dia merupakan sopir keluarga, setiap hari kerjanya mengantar orang rumah ke kantor dan kembali lagi ke rumah sampai tenaganya di butuhkan.

Oleh karena itu mas Soni selalu berada di rumah setiap hari, karena aku selalu sibuk dengan arisan dan juga acara kumpul-kumpul dengan teman-temanku akhirnya mas Soni yang sering mengantarku. Awal mula aku tertarik padanya ketika aku meminta dia untuk masuk kedalam ruangan tempat kami mengadakan acara, saat itu dia membawakan barang yang akan aku bawa.

Tapi di dalam semua pada heboh bilang “Aduuh jeng Putri suaminya cakep banget jeng..” Aku kaget dan hendak mengklarifikasi tapi ketika semua berkata seperti itu akhirnya akupun hanya tersenyum saja “Mas boleh kenalan tidak..?” Kata jeng Vika pada mas Soni dan aku lihat mas Soni begitu tersipu malu di buatnya dan ketika aku melihatnya dengan seksama dia memang begitu cakep dan gagah.

Sejak hari itu aku selalu memperhatikan mas Soni bahkan aku seperti wanita yang kesepian, yang haus akan dengan BandarQ . Padahal kehidupan seks dengan suamiku masih sama seperti dulu, tapi akhir-akhir ini aku sering melamunkan mas Soni bahkan tidak jarang aku membayangkan melakukan adegan bersamanya. Aku benar-benar terhipnotis pada mas Soni.

Lama kelamaan akupun tidak mampu membendungnya segala cara aku coba untuk mengambil hatinya “Mas Soni beli aja buat keluarganya…” Kataku sembari tersenyum ketika kami sedang berada di sebuah toko pakaian di salah satu mal “Saya belum menikah bu…” Wiihhh mendengar dia berkata seperti itu akupun menjadi lebih senang lagi akhirnya akupun membelikannya baju yang pas buat dia.

Untuk melancarkan aksiku aku bukan cuma membelikannya baju tapi juga sering curhat sesuatu yang gak penting padanya, sampai akhirnya kamipun menjadi begitu dekat tapi kemudian aku sadar kalau aku harus bersikap wajar di depan mereka semua. Karena pernah sekali ketika aku melewati dapur secara tidak sengaja aku mendengar Lilis pembantuku yang genit.


Berkata seperti ini pada mas Soni “Mas Soni kok deket sama bu Putri.. jangan ada apa-apa ya..” Soni langsung menjawab “Lis..kamu ini apa sih..jangan fitnah gitu lho” Kata mas Soni marah dan mbok Sinah pembantuku yang lain berkata “Huuss..kamu tuh Lis.. awas kedengaran majikan di pecat kamu..” Lilis manggut-manggut sambil manyun “Ya..iya Lilis kan cuma bercanda..”.

Karena aku mengubah sikapku pada Soni di depan mereka akhirnya merekapun tidak pernah mencurigai aku suka pada mas Soni. Sampai pada suatu ketika aku sedang ada acara di luar kota dan harus menginap setelah aku pamit pada suamiku dia memutuskan untuk menyuruhku membawa sopir sendiri dan Soni menjadi pilihannya untuk mengantarku aku senang mendengarnya.

Dengan penuh semangat akupun pergi dengan Soni, setelah melakukan perjalan selama kurang dari 6 jam kamipun sampai. Aku istirahat di hotel tempat aku menginap aku beda kamar dengan Soni, tapi setelah terbangun dari tidur istirahatku akupun segera mandi dan keluar memesan makanan ke dalam kamar hotel sekaligus melancarkan aksiku untuk berdua dengan mas Soni aku sengaja memesan untuk dua orang.

Setelah aku telpon dia untuk datang ke kamarku, diapun datang dan menyantap makanan yang telah aku pesan. Setelah itu kami mengobrol berdua sampai akhirnya aku dapat membuat gairah mas Soni bangkit, ketika aku mendekatkan tubuhku padanya diapun langsung agresif dengan memelukku lalu mecium bibirku kamipun saling pagut dengan mesra dan gairah kami berdua sama-sama memuncak.
Tanganku melingkar di lehernya “Aaaaggggggghhh… aaaaagggghhhh… aaaaggghhhh… aaaggghhh..” Aku mencoba mendesah tepat di telinganya hingga diapun semakin terangsang “Ooouugggggghh… maaaas… aaaggggghhh…. aaaaaggghhhhh… eeeeuuummmmmhhhppppp….. aaaaggggghhhhh…” Desahku tanpa menghiraukan apapun lagi aku begitu menikmatinya.

Hingga tidak terasa kini tubuhku sudah dalam keadaan telanjang dan mas Soni sudah menindihku “Aku masukin ya sayaaang…. eeeehhhhhggggg…” Dia masih bertanya lirih padaku “Iyaaaa maaas.. ayyoooo… aaaaggggghhhh…. aaaaggghhhh… aaaaaaggggghhh… aaaaagggghhhh..” Kataku sembari langsung mendesah begitu dia bergoyang di atas tubuhku yang sudah menggeliat.


Bagai pemain dalam adegan Cerita Dewasa “OOouuuuggggghhh… aaaagggghh… aaagggghhh… maaaaas… aaagggghhhh… aaaaagggghhhh… aaaagggghhh.. ” Diapun sama-sama menikmati seks ini, di tambah aku semakin hot ikut menggoyangkan tubuhku juga karena benar kata teman-temanku melakukan hubungan intim dengan selingkuhan lebih nikmat rasanya.Tidak lama kemudian kamipun sama-sama mendesah dan mengerang dengan kerasnya .

“OOouuuggggghhhh…. aaaaaaggggghh… aaaaagggghhh… aaaaghh.. sa.. saaayaaang… aaagggh… aaaaagggggghhhhh…” Kamipun berdua sama-sama terpuaskan berulang kali mas Soni menciumku dan akupun senang dia melakukan hal itu kini tubuh kami sudah basah bersimbah keringat.

Sungguh aku begitu puas melakukan hubungan sex ini dengan mas Soni, selama 3 hari kami melakaukan hal itu. Meskipun masih terasa kurang tapi akhirnya mas Soni mengajaku pulang dia bilang takut ada yang curuga dengan hubungan kami. Dia memintaku untuk merahasiakan hal ini dan dia berjanji akan selalu ada untukku dan sampai detik ini kami masih berhubungan secara backstreet.

Februari 18, 2025

 Cerita Dewasa Betina Sangek - Ceritaku ini mungkin dibilang aneh namun ini benar-benar terjadi padaku, teman wanitaku yang sudah  punya pacar namun dengan nafsu birahinya yang  kuat dan tidak terbendung, hingga tibalah waktu yang akan ku ceritakan ini.


sebelumnya  Perkenalkan, namaku Sep, mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi negeri terkenal di kota Surabaya, dan kebetulan aku juga asli dari kota Surabaya tersebut, jadi aku tidak kos. Banyak orang mengatakan sih wajahku ini pas, kadang pas jeleknya kadang pas gantengnya, hahahaha.

Pada saat Januari lalu, aku baru saja malaksanakan kegiatan KKN di kampus ku, berbeda dengan teman"-temanku yang lain yang sudah melaksanakannya pada bulan puasa tahun lalu. Ya maklum lah, mahasiswa dengan nilai pas-pas an, IP dari 1, 2, 3 juga udah pernah, yang 4 nya belum sih ehehehe.

Kebetulan, pada saat pembagian kelompok, aku berbarengan dengan seorang cewek yang juga sejurusan denganku, sebut saja Tia. Tetapi kita kenal hanya sebatas kenal karena satu angkatan dan satu jurusan. Kalo boleh dibilang sih, paras cewek sejurusanku ini cantik lah, tingginya kurang lebih sekitar 155cm an, rambutnya panjang terurai, dengan tubuh yang tidak gemuk dan tidak kurus, pas lah menurut ku.

Kalo bicara soal buah dada sih, relatif ya, tiap orang punya selera masing-masing. Untuk ukuran buah dadanya sih standar, 34a atau 34b lah. Dari sejak awal survey lokasi desa yang akan kami tempati, kami berdua selalu bareng, jadi dengan KKN ini kita menjadi semakin dekat.

Pada saat survey pertama dia masih bonceng dengan teman KKN ku, namun pada saat survey ke dua, entah angin darimana dia mengajakku untuk survey berdua saja, maklum pada saat itu teman-temanku yang lain masih pada sibuk dengan urusan masing-masing.

Awalnya aku sih berpikiran santai, tapi kadang terlintas di pikiranku takutnya teman-temanku yang lain berpikiran yang aneh-aneh, dan akhirnya aku menyarankan Tia untuk mengajak teman satu lagi dengan alasan agar rame.

Singkat cerita kita akhirnya berangkat dengan teman KKN ku cewek 1 lagi dengan pacarnya dan aku berboncengan dengan T. Selama perjalanan aku sedikit tidak konsentrasi karena dadanya yang selalu nempel pada punggungku, dan aku sengaja menaruh tas ku di depan karena desa yang akan kami gunakan untuk KKN lumayan dingin.

Selain itu karena jalan yang naik turun dan motorku yang model ayam jago yang jok belakangnya agak naik, membuatnya selalu merosot dan buah dadanya yang lumayan dan empuk itu nempel di punggungku, dia pun ku perhatikan dari spion motorku tampak membenarkan posisi duduknya, semakin nggak karuan nyetir, dari berangkat sampai aku mengantarkannya ke kosnya, udah kemana-mana pikiran.

Singkat cerita kita tiba di hari H dimana kita tinggal di rumah warga yang berada di pedesaan yang lumayan dingin. Selama KKN, kemanapun kelompokku ada acara atau main, aku dan temanku Tia ini selalu bersama, udah nggak bisa dipisah lah kalo dibilang, hehehe. Oya si Tia udah punya pacar juga, dan pacarnya mempercayakan Tia ke ane untuk jaga doi, soalnya udah pernah ketemu juga sama pacarnya Tia, ya ane sih iya-iya aja, toh paling juga gitu-gitu aja.

Selama 1 bulan lebih sedikit, kegiatan KKN ya gitu aja, selama di tempat kami tinggal, aku perhatiin si Tia bajunya ya baju rumahan biasa cuma kadang suka nerawang sehingga nampak BH nya yang warna warni, sering aku ngingetin juga ke Tia kalo BH nya itu keliatan ato sejenisnya, ya maklum sih naluri dari jaman SMA kalo ada temen cewek yang keliatan BH nya gitu suka ngingetin tapi nggak menutup kemungkinan curi-curi juga, hehehe.

Kami berdua pun semakin dekat dengan Agen Domino 99, saat kita foto, dia lebih sering ngerangkul aku, dan bodohnya aku malah pasang muka bingung, saat tanganku agak longgarpun dia nggak segan-segan untuk menggandeng tanganku sehingga aku pun merasakan tonjolan buah dadanya yang lumayan itu.

Pada saat minggu kedua saat program kerja udah pada mulai jalan, kita sibuk dengan program kerja masing-masing sesuai jurusannya, aku dan Tia sengaja menyamakan agar kita bisa bareng terus gitu. Saat aku dan Tia sudah selesai dengan program kerja kami entah kenapa ingin pulang dulu, teman-temanku yang lain pun tanpa menaruh curiga mengiyakan saja dan kami pun pulang.

Setiba di rumah, tidak ada orang sama sekali, pikirku pemilik rumah ini lagi ke warung karena memang punya warung yang tidak begitu jauh dari rumah. Akhirnya temanku Tia langsung ke kamar begitu juga aku untuk ganti baju dan tiduran santai karena merasa capek. Tiba-tiba Tia memanggilku dari atas, oya letak kamar cowok dan cewek ini atas bawah, kami para cowok di bawah sedangkan di atas kamar cewek dan toilet.


Aku pun datang dan menanyakan ada apa, ternyata si Tia ingin ngobrol-ngobrol denganku, kita bicara macam-macam dari saat dia SMA dan kesibukannya, tetapi saat aku bertanya tentang pacarnya, doi terdiam sejenak dan tiba-tiba air matanya keluar.

Bingung bukan kepalang karena aku jarang menghadapi seorang cewek yang nangis dihadapan langsung, saat kuberanikan bertanya lagi, ternyata dia lagi ada masalah dengan pacarnya dan katanya lagi putus. Iya sih, beberapa hari sebelumnya saat dia murung juga aku tanya kenapa, dan memang lagi ada masalah.

Ya aku nggak bisa berbuat banyak selain menenangkannya, saat aku coba beranikan membelai rambutnya yang terurai dia hanya diam saja, lalu aku mengusap air matanya, dia tampak kaget dengan perlakuanku ini, lalu digenggamnya tanganku. Aku pun bingung ada apa, dan kami bertatapan mata lumayan lama sehingga entah siapa yang memulai bibir kami sudah bersentuhan tipis. Aku rasakan pergerakan nafasnya yang masih belum teratur akibat dia menangis tadi.

Sambil aku memegangi pipinya yang agak basah, bibirku menjauh dan membisikan di telinganya “masih ada aku disini” dia pun mengangguk kecil, saat aku tatap lagi matanya dia langsung menyambar bibirku dengan halus dan perlahan. Ku ikuti pergerakan bibirnya sambil dalam hati berpikir “ganas juga ini cewek” dan aku mainkan lidahku. Dia pun merasa geli tapi menikmatinya karena bibirnya selalu nempel di bibirku sambil melenguh “mmmmhhh. . . mmhhhh . . . .”.

Tanganku pun yang tadinya di pipinya sekarang sudah mendarat di pinggulnya sambil menelusuri lekuk tubuhnya. Kami melepas ciuman kami sejenak dan saling bertatapan, dia melempar senyuman dengan matanya yang sayu, membuat setiap orang seakan ingin mencumbunya, lalu aku meminta ijin untuk memegang buah dadanya yang lumayan itu, dia hanya mengangguk dengan senyuman.

Kami lanjutkan lah perang bibir dan lidah kami sambil aku meremas buah dadanya yang saat itu mengenakan BH warna putih pink. Dia mendesah menikmati “aahhh. . . ahhh . .” sambil bibirku mencumbu lehernya. Sialnya saat aku hampir mengangkat BH nya terdengar suara motor teman-temanku yang datang. Kami pun tergesa-gesa membenahi diri.

Semenjak kejadian tersebut, dia lebih sering memanggilku “pacar”, pertamanya aku pun kaget karena dia memanggil begitu di depan teman-temanku pada saat dia sedang membuatkan mie untuk ku dan teman-teman cowok yang lain. Tetapi entah kenapa teman-temanku ini tahu bahwa itu hanya bercandaan, ya aku sih terserah mau dia panggil apa asal bisa menikmatinya tubuhnya deh, hehehe.

Pada minggu ke 4, dia mendadak minta ijin pulang ke ketua ku karena ada urusan keluarga dan aku dimintanya untuk mengantarkannya bertemu dengan orang yang akan menjemputnya. Spontan di jalan aku pun bertanya “emang dijemput siapa deh? Papah mamah mu?” dia pun membalas, sama pacarnya.

Agak kaget tapi nggak begitu kaget juga karena dia 3 hari sebelumnya cerita ke aku kalo dia balikan lagi. Aku pun merespon dengan jawaban santai, dia pun seolah merasa bersalah dan berkata “nggak apa kan aku dijemput pacarku?”, aku pun menjawab “ya nggak apa dong, kan pacar kamu, kalo di sini kita pacaran, kalo udah balik atau selese KKN nya kita kembali seperti biasa”.

Dia mengangguk sembari memeluk ku di jalan karena di jalan pedasaan ini sepi dan jarang kendaraan lewat, sesekali dia mengecup leherku. “Kamu mau pulang kok masih curi-curi sih”, balasku. Dia hanya cekikikan sambil memeluk semakin erat.

Skip skip skip, 2 hari kemudian sore hari saaat aku sedang santai jalan-jalan di kompleks pedesaan tempat aku tinggal bersama temanku, si Tia menelponku “say, lg sibuk nggak? Kamu lg di mana?” tanya nya, “lagi jalan-jalan santai sih bareng anak-anak, ada apa?”, jawabku. “jemput aku di tempat kemaren bisa nggak?” langsung sigap aku menjawabnya,

“bisa dong kalo buat kamu”, sambil pake nada genit, “ih gombal, oke deh 10 menit lg aku sampe kok, jangan lupa lho, muuaaach”. Tut tut tut . . . baru mau dijawab udah diputus teleponnya, langsung saja berpamitan dengan teman-temanku dan aku langsung mengambil motor ayam jago standarku untuk menjemputnya.

Sesampainya di tempat dia menjemput ternyata dia udah duluan dan sendirian, “lho kamu sama siapa kok sendirian?”, tanyaku. “tadi sama pacarku, dia udah pulang duluan”, jawabnya. Dalam hati ku “buset ini pacarnya geblek amat, kalo pacarnya ditinggal sendiri gini kalo digodain orang desa gimana, payah” dan kebetulan emang si Tia ini menjadi primadona di kalangan pemuda Poker Online Terpercaya desa karena paras cantiknya.

Akhirnya aku langsung memboncengnya dan kita pun tancap gas. Di perjalanan pun kita ngobrol-ngobrol “lho waktu tadi kamu telepon pas ada pacarmu?”, tanyaku, dia menjawab cekikikan “ya nggak lah, say, tadi dia lagi beli cemilan aku nunggu di mobil”.

“kirain pas ada pacarmu kamu pas telepon tadi”, jawabku lg, “takut ya? Hihihihi”, sambil dia nyubit pinggang ku. Anjir, malah nantangin, “bukan takut sih, cuma main bersih aja kita”. Timpalku. “alah sok-sok an huuuuu, cubit lagi nih.” Balasnya. Dan kamipun begitu sampai setibanya di posko KKN. Dia pun bergegas langsung mandi dan aku pun masih ngumpul nonton tivi bareng teman-teman yang lain.

Lusanya cuaca pun mendung, kita berencana mau ke SD sekitar tempat kami KKN untuk sosialisasi terakhir kalinya, aku bangun terlambat dan dapat jatah mandi paling terakhir karena kamar mandi di rumah ini cuma 1, ada juga temanku yang buru-buru sudah biasa mandi di tetangga sebelah posko KKN kami.

Dan entah disengaja atau nggak, si Tia juga kesiangan dan juga baru mandi setelah aku selesai mandi. Pada saat T mandi pun aku tidak memikirkan hal yang lain selain siap-siap untuk acara sosialisasi ke SD. Kami berdua ditinggal karena waktu pun sudah menunjukan pukul 9 pagi dan acara dimulai jam 9.30 nya. Sesaat aku dan Tia sudah siap bergegas berangkat, tiba-tiba hujan pun turun lumayan deras, kami mengabari ketuaku datang terlambat.

Pertamanya ketuaku menyuruh kami untuk memakai jas hujan, namun aku teringat jas hujan ku dan punya Tia terbawa di motor temanku yang sudah berangkat. Ya sudah deh akhirnya ketuaku memaklumi dan mengatakan untuk tidak memaksakan kalo memang deras, kebetulan di SD nya pun juga hujan yang lumayan.

Aku dan Tia pun ngobrol-ngobrol biasa, bercanda kadang T suka cubit pinggangku, aku pun melontarkan pertanyaan “eh ini bapak sama ibu yang punya rumah nggak di rumah? Kok tumben pagi-pagi udah nggak ada di rumah”. “kata anak-anak tadi bapak ibunya pamitan mau ada acara di kota katanya, ada sodaranya nikahan”, balas si T.

Lalu duduk kami berdekatan entah ada angin apa, aku pun membelai rambut nya yang wangi serta menciuminya karena memang dia habis shampoan. Aku pegang lembut pipinya dan dia pun berkata “aku nggak nyangka kita bisa gini”, aku pun bingung apa maksud dari perkataannya “maksudmu?”, jawabku singkat, dia pun merebahkan badanya ke pelukanku dan menyandarkan kepalanya di bahu ku,


“ya gimana ya, kamu baik, bisa ngertiin aku, perhatian tapi waktunya malah kaya gini, kamu itu beda banget sama pacarku yang suka ngekang aku, protektiflah, apa-apa nggak boleh”. Aku paham arah pembicaraannya, aku balas, “lho kan tinggal diputusin aja gampangkan pacarmu?”. “nggak semudah itu, orangtua ku sama dia udah deket, begitu juga sodaranya, udah 3x selama KKN ini aku minta putus tapi dia nggak mau”.

Saat itu aku memperhatikan matanya berkaca-kaca, sambil aku belai rambutnya aku pun menenangkannya dengan gaya sok cool romantis gitu “ya udah, nggak apa, emang begini jalannya, kalo di sini kita emang gini, tapi kalo di kampus kita seperti biasa aja, kamu tahu sendiri kan aku juga udah punya pacar, semuanya pasti baik-baik aja kok, kalo jodoh emang nggak kemana”.

Dia pun makin menjadi tangisannya, tampak bedak di wajahnya luntur akibat air matanya. Aku pun mengusap air matanya dan menenangkannya. Dia menatapku dalam-dalam kemudian tanpa kita sadari bibir kami sudah bersentuhan entah ada angin apa T melumat bibirku dengan kencang. Aku pun membalas dan memainkan lidahku, dia juga nggak mau kalah “mmmmhh. . . mmmhhh . .” tanganku pun sudah berada di buah dadanya yang masih terbungkus jaket KKN.

Dia melepas ciumanku dan berbisik “di kamar aja” langsung saja aku bawa ke kamar cowok yang biasa digunakan tidur oleh temanku, aku lepas jaket Tia, dia mengenakan kemeja denim menurutku membuatnya tampak makin cantik. Dia nyeletuk “kok diem aja?” dalam hatiku “wah ini anak emang bener-bener deh” langsung saja aku cumbu lagi bibirnya, aku lumat, aku mainkan lidahku, dia pun tak mau kalah juga membalas lidahku dan sesekali menyedotnya.

Tanganku pun sudah berada di atas balutan BH nya yang ukuran 34b (yang ini tanya ke doi akhirnya tau) dengan warna merah yang mengundang gairah. Langsung saja aku copot pengait BH nya dan nampak buah dada T dengan ukuran 34b nya, aku remas aku mainkan putingnya dia hanya melenguh “aahhh. . . enak say mmmhhhh” sementara bibir ku masih menciumi telinga dan leher nya.

Sekitar 15 menit aku mainkan buah dadanya dia seperti nya udah di ubun-ubun nafsunya “diemut say. . . diemut mmhhhh” tanpa komando pun aku juga sudah menjilati antara buah dada nya, lalu mengemut putingnya yang kecil berwarna coklat muda sembari tangan kanan ku memainkan dan meremas puting dan buah dadanya yaang kiri “iya saayy, enak diemut mmmmhhhh. . . geli saaayy, aaaahhhh. . . aaahh. . .”

Saat itu juga tangan ku yang kanan pun sudah mengorek memeknya yang dibalut celana jeans ketat, aku merasakan memeknya sudah basah. Aku pun langsung mencopotnya dan nampak lah celana dalamnya yang berwarna merah juga, warna ini sungguh membuat ku nafsu.

Ku lepas baju dan celana ku serta celana dalam ku sehingga “adik” ku yang tidak besar dan tidak kecil ini mencuat dengan keras. Tia pun langsung menyergap “adik” ku dan menjilati nya serta di sedot nya, “ahhh sayyyk enakk saayy, sedot terus sayaaaang aahhh. . .” celoteh ku.

Ku akui wajahnya yang cantik sambil mengemut “adik” ku ini sangat menggairahkan. Aku pun nggak diam aja, aku copot celana dalam Tia dan terlihat sebuah gundukan yang bersih terawat tanpa bulu sehelaipun di memeknya, hal ini membuatku semakin bernafsu.

Ku jilati memeknya sehingga posisi kita sekarang di posisi 69, sungguh nikmat sedotan si Tia. Ku jilati gundukan kecil di memeknya yang bersama klitoris sembari dia masih mengulum “adik ku” “aaahhhh. . iya sayaaaaang, jilat terus yang situ aaahh. . . mmmhhhh. . .”

sekitar 10 menit kita berada di posisi 69 lalu aku merebahkan tubuhnya di kasur lipat yang dibawa teman ku, aku ciumi bibir nya, lehernya, emut putingnya dan meremas buah dadanya “sayaaang mmmhhhh. . . terus yankk. . aaahh. . .”

Saat aku gesek-gesek “adik” ku di memeknya dia menggelinjang keenakan, “ayo yankk di masukin mmmhhhh. . .” agak sempit emang memeknya si Tia meskipun sepertinya sudah pernah melakukan seks, tapi itulah yang menjadikan nafsu ku untuk menggenjotnya terus, aku masuk kan perlahan “pelan-pelan yank, mmmhhh. . . enak yank aaaahh. . .”

Setelah sudah masuk semua batang “adik” ku genjot maju mundur pelan-pelan agar memek Tia terbiasa. Ku genjot pelan maju mundur dia pun sudah melenguh keenakan nggak karuan “yank terus yankk aahhh. . . punya mu mmhhhh. . .” lalu kunaikan temponya dan dia semakin mendesah, menggelinjang “aaahhh.. aaahhh. . . terus yankk. . mmmhhh. . . enaaak aaah… aku milikmu aaahh. . .” sambil dia melingkarkan kakinya erat ke pinggangku.

Setelah itu kita berganti gaya doggy style, aku merasakan cengkeraman memeknya semakin peret semakin nikmat untuk di genjot “yaaaang. . . aaaaahh. . aaaah. . . te. . . ruuus yaaang. . .” Desahannya justru membuat ku semakin bernafsu, ku genjot semakin kencang dan dia semakin melenguh keenakan “yaannkk. . . aku mau keluaaar. . . aaaaahh…” dan akhirnya aku merasakan cairan hangat mengalir di dalam memeknya. Ternyata dia sudah keluar duluan.

Aku biarkan dulu sekitar 2 menit untuk dia menikmati masa orgasme nya, lalu sekarang giliran dia yang diatas alias WOT. Di posisi ini dia justru semakin menjadi, dengan gerakan naik turunnya dan kadang di pelintir mirip dengan film bokep yang biasa aku tonton, nikmat sekali dengan cengkeraman memeknya nya yang masih lumayan seret dan kencang. “Terus pelintir sayaaang aaaah. . enaaak  yaankk. . .” desahku.

Tanganku juga nggak mau kalah, keduanya Meremas dan memainkan puting coklat muda nya. “geliii yankk. . aaaah. . . aaah. . aaaahh. . .” dengan gaya pelintir nya tadi membuat “adik” ku seakan ingin memuntahkan maninya karena emang saking enaknya. “aku mau keluaaar yaaaang. . .” dia pun juga membalas “barengan yankk. . . kontol kamu enak banget aku mau keluaaar lagiiii aaaahh. . .”

Dan selang beberapa menit kemudian aku pun udah nggak kuat menahan isi “adik” ku begitu pun Tia yang sudah mau keluar kedua kalinya, “caaar. . . terus caaar. . . aaaahh. . . mmmhhhh. . . akuuu miliik. . . muuuu. . aaaaahh…” akhirnya kami berdua pun keluar bersamaan dan Tia langsung lemas di pelukan ku.

Hari berganti dan terus berganti hingga tiba saatnya KKN kami selesai, semenjak kejadian itu sebelum tiba hari pelepasan dari kampus dan perangkat desa, Tia masih sering mengajak ku ya walau sekedar curi-curi cium, memainkan dan meremas buah dadanya. Tia pun memeluk satu-satu temanku, dan pada saat memeluk ku erat sekali pelukan nya. Aku sudah tidak menghiraukan temanku yang lain, nampak air matanya menetes dari wajah cantik nya dan aku pun mengusap nya.

Saat tim kami akan menuju ke kecamatan untuk upacara pelepasan aku sengaja memacu kendaraan ku pelan agar bisa ngobrol lebih lama dengan T. “sudah saatnya kita kembali ke kehidupan masing-masing, kamu yang aku kenal di kampus akan selalu aku kenal seperti kamu di sini, kita tetep usahakan komunikasi walaupun nggak sesering di sini, terimakasih untuk kebersamaannya, semuanya yang kamu beri untuk aku”.

Tia terdiam agak lama, memeluk ku erat, lalu dia juga membalas “terimakasih juga udh ngertiin aku, ngelindungin aku, kamu lebih dari yang aku duga, aku harap ini bukan perpisahan, di kampus mungkin aku nggak bakal bisa panggil kamu pacar, tapi di dalam hatiku kamu tetep pacar aku”. sambil dia mengecup leher ku saat perjalanan ke kecamatan.

Meskipun aku bukan pacarnya hanya teman mesra dia, aku tetap merasa di istimewakan karena dia sering menghubungiku lewat handphone, kadang kalu ada waktu luang kita bisa menyewa hotel hanya untuk melampiaskan nafsu birahiku, tentunya tanpa sepengetahuan pacarnya.

Aku merasa bahagia dengan posisiku, dan aku sangat menikmatinya, dia pun sangat menikmatinya. karena kami merasa sama-sama di untungkan.

ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.